Kamis, 28 Mei 2020

Biografi Fotografer Nasional Spesialisasi Foto Landscape dan Wildlife

Assalamualaikum wr wb

Hallo guys👋, gmna kabarnya nih , semoga baik-baik aja ya, selalu dalam lindungan Allah SWT, oh iya kali ini blog yang akan kita bahas mengenai biografi fotografer nasional spesialiisasi foto landscape dan Wildlife, siapa saja sih pakar fotografer nya, mari kita simak! 🔊

1. Arbain Ramley
Arbain Rambey adalah seorang fotografer kelahiran Semarang, 2 Juli 1961 ini telah lama eksis di jagat fotografi. Sosok Arbain merupakan salah satu contoh jurnalis yang menguasai penulisan dan fotografi sekaligus. Pernah menjabat redaktur foto di harian Kompas. Ia pertama kali belajar fotografi saat duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat itu di sekolahnya ada ekstrakurikuler foto. Awalnya, ia hanya mengikuti dan belajar dari kakak kelasnya yang tengah mencuci cetak foto. Bisa dikatakan ia telah mempelajari cuci cetak foto hitam putih sebelum benar-benar belajar memotret.Saat ini, selain menjabat sebagai Redaktur Foto di Harian Kompas, Arbain masih aktif mengajar di Universitas Indonesia dan Universitas Multimedia Nusantara. Ia juga kerap diundang mengisi lokakarya bertema fotografi.
Arbain memulai karirnya sebagai wartawan tulis di Harian Kompas pada tahun 1990. Meskipun bekerja sebagai wartawan tulis, ia menaruh minat mendalam terhadap fotografi. Rasa ‘haus’ akan ilmu fotografi tersebut dipuaskannya dengan kerap mengunjungi bagian fotografi di Harian Kompas.

https://www.google.com/amp/s/nationalgeographic.grid.id/amp/13302492/sekilas-perjalanan-arbain-rambey-menjadi-jurnalis-foto
Berikut hasil karyanya : 






2. Darwis Triadi
Darwis Triadi lahir di solo Jawa tengah, Jumat 15 Oktober 1954. Tahun 1981 Darwis bersama para fotografer amatir memamerkan hasil karyanya. Rekan-rekan fotografernya memajang bermacam-macam foto bertemakan lanskap dan humanis, Darwis kala itu memajang foto beberapa model dan peragawati. Para pengunjung kaget sekaligus kagum. Tetapi tidak sedikit orang juga yang menyebut Darwis sebagai fotografer yang tidak tahu teknik foto serta menentang arus.
Karya Darwis di bidang fotografi juga bisa di lihat dari berbagai macam foto produk-produk untuk iklan dari berbagai produsen besar seperti Nokia, Philips, BCA, Permata Bank, Satelindo, Indofood,Sony Ericsson, Telkom, PT. Unilever, Bank Mandiri, Mustika Ratu, Sari Ayu, Warner Music, Aquarius Music, Sony Music.

Darwis sering membuat seminar, dan workshop tentang fotografi. Dia juga telah mendirikan lembaga pendidikan fotografi di Jakarta Selatan. Dan memiliki studio Darwis Triadi Photography, dia juga membuka sekolah yang diberi nama Darwis Triadi School of Photography. Sebuah tempat yang merupakan salah satu impian dari Darwis, agar fotografi menjadi lebih terbuka.

https://m.merdeka.com/darwis-triadi/profil/
Hasil karyanya :






3. Riza Marlon

Riza Marlon lahir di Jakarta 12 Januari 1960
Kuliah di jurusan Biologi Universitas Nasional pada 1982,pengetahuan yang lebih luas dan mendetil justru didapatnya dari membaca buku produksi luar negeri yang memang mengulas berbagai satwa di nusantara.
Di awal perjuangannya, masalah tak hanya pada kelengkapan alat pemotretan. Berbagai jenis satwa yang menjadi target, berada terpencar di penjuru nusantara. Maka ia harus mempersiapkan finansial sebelum terjun ke alam liar.Bukti kesabarannya dalam menggunakan kamera analog. Karena akan menjadi sia-sia jika terburu-buru, tapi hasil yang dibawa pulang tidak layak cetak.
Waktu masih pakai film, satu bulan sampai dua bulan waktu pemotretan. Karena Indonesia itu gelap, kita kerja pakai ISO 100, bayangkan, di tempat yang gelap kalau pake flash binatangnya lari.
Perjuangannya berpayah-payah itu akhirnya menuai hasil ketika memasuki 2010. Saat itu Riza merilis buku perdana yang berjudul Living Treasures of Indonesia. Buku itu berisi koleksi foto-foto yang dikumpulkan selama 20 tahun bergerilya di belantara nusantara.
Buku pertama 2010 tentang satwa liar. Stok selama 20 tahun. Perpaduan antara menggunakan film dan digital,’’ ungkapnya. Empat tahun kemudian, ia kembali merilis buku berjudul 107+ Ular Indonesia yang merupakan ulasan dan kumpulan ular-ular yang ada di nusantara.

https://www.google.com/amp/s/www.radarbogor.id/2017/11/11/kisah-riza-marlon-fotografer-asal-bogor-spesialis-alam-liar-indonesia/amp/
Hasil karyanya :






4. Cristina Tan

Berawal dari hobi memotret, kini dia mampu menghasilkan pendapatan tersendiri.  kebiasaannya memotret berawal dari kesukaannya berpelancong. Sebelumnya, dia hanya mengambil foto di tempat liburan untuk sekadar hobi saja.Namun, setelah kehadiran Instagram, dia mengaku dirinya semakin terpacu untuk mengunggah lebih banyak konten.Christina mengaku mendapat tawaran kerja sama dan lama kelamaan mulai menggeluti bidang ini secara profesional.
Keputusan Christina untuk menggeluti bidang fotografi luxury travel memang tidak lepas dari kebiasannya.
Dia menuturkan, dirinya memang bukan tipe pelancong gaya backpacker, sehingga dia memilih bidang luxury travel sebagai fokus utamanya.

https://m.liputan6.com/tekno/read/3640992/christina-tan-fotografer-profesional-indonesia-yang-kini-mendunia
Hasil karyanya: 







5. Regina Safri

Tidak banyak perempuan yang berani mengambil risiko ini. Bermalam di hutan dengan ancaman malaria. Menyusuri jalan setapak dan tebing terjal. Pernah terjatuh ke ngarai dan nyaris tidak bisa melanjutkan memotret karena kamera nyemplung ke sungai.
"Tujuan utama saya untuk kampanye lingkungan. (Selain itu), ketika saya mencari foto-foto wildlife di Indonesia, yang keluar foto-foto yang dihasilkan fotografer asing. Saya terpanggil," kata fotografer Regina Safri atau yang biasa disapa Rere memberikan alasannya jumpalitan ke belantara Sumatera.
Saat ditemui di Jakarta, Selasa (5/5/2015), Rere baru pulang dari hutan Linge Isaq Takengon, Aceh Tengah. Di sana ia menginap 3 hari di dalam hutan hanya untuk memotret orang utan. Maklum, mencari orang utan di alam bebas tidak semudah mencari di hutan konservasi atau di kebun binatang. Butuh kesabaran ekstra.
Uniknya, Rere tidak mempunyai pengalaman survival di alam liar. Ia mengaku belajar dari nol untuk bisa beradaptasi dengan hutan. Sementara untuk memotret wildlife, ia banyak belajar kepada Riza Marlon -- salah satu legenda hidup fotografer alam liar Indonesia.

"Ketika mahasiswa saya bukan yang suka naik gunung. Nggak ada pengalaman survival sama sekali. Ya banyak belajar pada yang sudah biasa seperti teman teman di NGO, polisi hutan atau warga sekitar hutan," ucapnya.
"Untuk foto wildlife saya banyak bertanya ke Bang Riza Marlon. Dari masalah teknis sampai pendekatan dengan masyarakat hutan," tandas Rere.
Hanya saja, foto-foto wildlife Sumatera tersebut baru bisa dinikmati secara lengkap akhir tahun ini dalam bentuk buku. Menurutnya, sekarang masih dalam proses editing dan berlanjut ke proses kurasi dan produksi.

https://m.detik.com/inet/fotostop-news/d-2909422/regina-2-tahun-blusukan-di-hutan-demi-wildlife-photography
Hasil karyanya : 






Nah itu dia biografi Fotografer Nasional Spesialisasi Foto Landscape dan Wildlife, semoga bermanfaat ya teman-teman, wassalamu'alaikum wr wb 🙏




Rabu, 13 Mei 2020

Biografi ilmuwan atau sejarawan nasional bidang teknologi

Assalamualaikum wr wb 🙏

Gimana temen-temen puasanya? Semoga lancar ya, dan semoga selalu dalam lindungan Allah swt, nah pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai biografi ilmuwan nasional dibidang teknologi, siapa saja sih? Yuk kita simak 🔊

1. Khoirul Anwar penemu 4G
https://bio.or.id/biografi-khoirul-anwar-penemu-4g/

Prof. Dr. Khoirul Anwar adalah orang yang menemukan dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Khoirul Anwar yang pernah masuk acara Kick Andy ini adalah alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di tahun 2000, kemudian melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor di tahun 2008. Khoirul Anwar juga penerima IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS)tahun 2006, di California.

Satu lagi peneliti Indonesia yang telah menorehkan prestasi di kancah internasional. Dia adalah Prof. Dr. Khoirul Anwar, penemu dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Temuannya ini kemudian mendapatkan penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan. Kini hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang.


2. Sedyatmo penemu pondasi cakar ayam
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/properti/read/2018/07/05/132653221/profesor-sedyatmo-tokoh-di-balik-sistem-pondasi-cakar-ayam

Selama ini kita mengenal konstruksi cakar ayam digunakan dalam berbagai bangunan. Sistem pondasi ini telah diaplikasikan khususnya untuk bangunan yang berdiri di atas tanah lembek atau berawa. Penemunya adalah Prof Ir Sedyatmo Dr HC yang merupakan salah satu tokoh insinyur sipil Indonesia. Dilahirkan di Solo, 24 Oktober 1909, Sedyatmo merupakan lulusan Hollandsch-Inlandsche School (HIS).
Setelah lulus dari HIS, ia mendapat beasiswa dari Mangkunegaran untuk meneruskan pendidikan di MULO Solo, dan kemudian melanjutkan ke AMS di Yogyakarta.Dengan beasiswa pula ia menuntut ilmu di jurusan Teknik Sipil di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB).
Sedyatmo dikenal dunia setelah mengembangkan sistem pondasi Cakar Ayam. Sistem ini cocok digunakan di jalan-jalan raya, jalan kereta api, landasan pelabuhan udara, bangunan, bahkan seluruh perkotaan terlebih untuk daerah yang memiliki struktur tanah lembek atau berawa.

3. Warsito Purwo Taruno penemu alat pembasmi kanker
https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/d-3537714/sisi-lain-peneliti-kontroversial-warsito-purwo-taruno

Pria kelahiran 15 Mei 1967 telah menemukan sebuah teknologi yang patut diacungi jempol. Warsito mampu menemukan sebuah alat yang dapat membantu membasmi kanker, khususnya otak dan payudara.
Pada 2004 pria bergelar doktor itu sukses menyelesaikan risetnya dan berhasil membuat prototipe dari alat pembasmi kanker. Alat tersebut berupa helm serta rompi yang memiliki teknologi berbasis electrical capacitive volume technology (ECVT).
ECVT dikembangkan oleh Warsito melalui sebuah pusat riset yang dia bangun, yakni Center for Tomography Research Laboratory (CTECH Labs) Edwar Technology. Lokasinya berada di kawasan Tangerang Selatan, Banten, yang menggunakan bangunan ruko setinggi dua lantai.

4. Muhammad Nurhuda pengembangan kompor biomassa
https://alumni.ugm.ac.id/2019/04/18/dr-rer-nat-muhammad-nurhuda/

Alumnus Fakultas MIPA tahun 1989 ini telah melakukan berbagai penelitian yang bermanfaat untuk masyarakat  Indonesia, di antaranya yaitu Pengembangan Kompor Biomassa Hemat Energi dan Ramah Lingkungan pada tahun 2008 sampai 2011 serta Rancang Bangun Pilot Plan Gasifikasi Sampah Menjadi Syngas untuk Alternatif Pembangkit Energi Listrik yang Ramah Lingkungan.
Beliau juga memiliki beberapa publikasi artikel ilmiah dengan judul Generalization of Kerr Effect to High Intensity, Ultrashort laser pulses, Vol. 10 yang dimuat dalam jurnal internasional ‘New Journal of Physics’ dan Optical pulse compression of ultrashort laser pulses in an argon-filled planar waveguide, Vol 97, dalam ‘Physical review Letter’.
Muhammad Nurhuda pernah menerima Penghargaan Energi Prakarsa dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2011. Pada tahun 2013, ia mendapat pengukuhan sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Fisika Komputasi pada Fakultas FMIPA Universitas Brawijaya.

5. Yum Sumarsono
https://bio.or.id/biografi-yum-soemarsono-bapak-helikopter-indonesia/

Yum Sumarsono adalah satu-satunya orang Indonesia yang pernah mendesain, membuat dan menerbangkan helikopter. Berbeda dengan penemu dan pengembang helikopter lainnya, dia mengembangkan helikopter sendiri berdasarkan pengalaman dan intuisi serta keterampilannya yang tidak diperoleh dari pendidikan tinggi. Rancangannya berupa Rotor Stabilizer dibuatnya hanya berdasarkan intuisi.

Letkol (pur) Yum Soemarsono lahir di Soko, Purworejo pada tanggal 10 April 1916. Beliau adalah anak desa yang mulai tertarik dengan pesawat terbang ketika sering melihat pesawat terbang lalu-lalang di Lapangan Terbang Tidar, Magelang. Walaupun dikenal sebagai perancang helikopter tapi beliau tidak banyak mengenyam pendidikan tinggi, beliau menekuni dunia helikopter secara mandiri. Helikopter rancangannya pada saat itu tidak memiliki bentuk seperti helikopter yang dilihat sekarang, namun memiliki dan menerapkan prinsip kerja helikopter.

Nah itu tadi salah satu ilmuwan nasional yang menemukan beberapa teknologi-teknologi, terimakasih sudah membaca 🙏 semoga bermanfaat

Biografi Fotografer Nasional Spesialisasi Foto Landscape dan Wildlife

Assalamualaikum wr wb Hallo guys👋, gmna kabarnya nih , semoga baik-baik aja ya, selalu dalam lindungan Allah SWT, oh iya kali ini blog y...